Apakah yang dimaksud dengan organisasi proyek?
Assalamualaikum Wr.Wb
Dalam kesempatan kali ini, saya akan membuat Blog yang ke-2 untuk tugas perkuliahan Sistem Administrasi Proyek di Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura. Kali ini saya akan membahas tentang Organisasi Proyek.....
PENGERTIAN ORGANISASI
Organisasi merupakan sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama, Organisasi adalah sistem kerjasama antara dua orang atau lebih. Organisasi sebagai sarana dalam pencapaian tujuan mengatur dan mengorganisasi sumber daya, tenaga kerja, material, peralatan, dan modal secara efektif dan efisien dengan menerapkan sistem manajemen sesuai kebutuhan proyek.
ORGANISASI PROYEK
ORGANISASI PROYEK
Organisasi Proyek konstruksi merupakan sarana yang memungkinkan orang bekerja dalam proyek konstruksi secara efektif dan terkoordinir untuk mencapai suatu tujuan yang telah disepakati bersama dengan memanfaatkan sumber daya semaksimal mungkin.
· Syarat Terbentuknya Organisasi
- Adanya visi dan misiOrganisasi yang terbentuk harus memiliki visi maupun misi agar pergerakan organisasi dapat terarah dan jelas mau dibawa kemana perkumpulan tersebut.
- Keselarasan tujuan
Disamping itu keselarasan tujuan pun merupakan faktor terpenting dalam perjalanan sebuah organisasi. Apabila salah satu anggota dari organisasi tidak selaras atau sejalan dengan tujuan organisasi maka kegagalan organisasi akan terjadi.
- Adanya struktur jabatan
Struktur jabatan atau umumnya dikenal dengan struktur organisasi yakni adanya penerapan posisi atau kedudukan yang jelas dari setiap individu atau anggota yang terkait dalam organisasi.
- Adanya pembagian kerja
Yakni adanya bidang pekerjaan yang menjadi tanggung jawab bagi setiap anggota kelompok atau individu yang telah ditetapkan peranannya dalam organisasi.
FUNGSI DARI ORGANISASI PROYEK
- Sarana (tempat tim bekerja sama).
- Pusat pengaturan tentang kerja sama dilaksanakan.
- Pusat prmbagian pekerjaan.
- Pusat pembagian wewenang dan tanggung jawab.
· KEGUNAAN STRUKTUR ORGANISASI PROYEK
- Memberikan gambaran pembagian tugas serta tanggung jawab kepada individu dan bagian.
- Memberikan gambaran hubungan pelaporan secara resmi dalam tingkatan hierarki.
- Menetapkan pengelompokkan individu menjadi bagian organisasi dan bagian menjadi organisasi yang utuh.
- Menetapkan sistem hubungan hingga tercapai komunikasi, koordinasi, dan pengintegrasian segenap kegiatan organisasi.
PROSES YANG HARUS DILALUI AGAR TERCAPAI TUJUAN ORGANISASI PROYEK :
- · Identifikasi dan pembagian kegiatan : untuk menentukan volume pekerjaan, macam
dan jenis, kebutuhan sumber daya, jadwal pelaksanaan serta anggarannya sehingga dapat dilaksanakan oleh penanggung jawab kegiatan sesuai dengan sasaran dari tujuan proyek. - · Pengelompokkan penanggung jawab kegiatan : agar hasilnya maksimal, pemilihan, penanggung jawab organisasi disesuaikan keterampilan dan kemampuan personal dibidangnya agar tujuan dan sasaran proyek tercapai.
- · Penentuan wewenang dan tanggung jawab : setiap personal harus mengetahui wewenang dan tanggung jawab pekerjaannya, dengan membuat penjabaran kerja serta standar prosedur operasional pekerjaan yang dikelolanya.
- · Menyusun mekanisme pengendalian : agar tidak terjadi penyimpangan proyek, dengan membuat format yang dapat menggerakkan organisasi dalam mengidentifikasi, menyelesaikan masalah, serta melakukan tinakan koreksi.
FUNGSI KOORDINASI
- · Komunikasi yang terbuka, luwes dan terpadu
- · Pemahaman mengenai hubungan dan ketergantungan antar sesama.
ORGANIZATIONAL WORKFLOW
Workflow adalah aliran kerja atau suatu informasi dari proses bisnis, baik secara keseluruhan maupun sebagian dimana dokumen atau informasi tugas tersebut diteruskan dari satu partisipan ke partisipan lain sesuai dengan prosedur atau ketentuan yang berlaku.
· ->Authority (wewenang)
Kekuasaan diberikan kepada seseorang (sesuai dengan kedudukannya) agar dapat membuat keputusan yang diikuti oleh bawahannya.
· ->Responsibility (tanggung jawab)
Kewajiban dari sekarang dalam organisasi agar dapat efektif dalam melaksanakan tugasnya.
Kewajiban dari sekarang dalam organisasi agar dapat efektif dalam melaksanakan tugasnya.
· ->Accountability (tanggung gugat) = authority + responsibility
Kesanggupan memberikan pertanggungjawaban untuk tugas yang telah diselesaikan.
Kesanggupan memberikan pertanggungjawaban untuk tugas yang telah diselesaikan.
DASAR DALAM PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI
1. Berdasar produk. Perusahaan membagi organisasinya berdasarkan jenis produk yang dihasilkan.
2. Berdasar lokasi. Perusahaan membagi organisasinya berdasarkan wilayah produksi atau wilayah pemasaran
3. Berdasar proses perusahaan membagi organisasi berdasarkan proses produksi.
4. Berdasar pelanggan perusahaan membagi organisasi berdasarkan karakteristik pelanggan.
5. Berdasar fungsi. Perusahaan membagi organisasi berdasarkan fungsi-fungsi yang diperlukan dalam organisasi seperti pemasaran, produksi, keuangan dll.
STRUKTUR ORGANISASI PROYEK KONSTRUKSI
1. Pengaturan dan Penyediaan staff
Bagan ini sangat diperlukan, untuk “siapa” yang mengerjakan “apa”, dan kepada “siapa” orang yang bekerja itu harus mempertanggung jawabkan pekerjaannya (seperti halnya memberikan laporan). Dan bagan ini sebagai sarana penentuan dan pengaturan serta pembagian tugas antara seorang dan kelompok orang.
2. Pengarahan
Bagan ini mengarahkan proyek yang dikerjakan kepada sasaran yang telah direncanakan. Intisari dari pengarahan terletak kepada kemampuan dari manager proyek untuk memberikan motivasi kepada anak buahnya. Dalam bagan ini faktok kepemimpinan amat menentukan sekali untuk pengembangan sumber daya manusia dan bimbingan kerja.
Bagan ini mengarahkan proyek yang dikerjakan kepada sasaran yang telah direncanakan. Intisari dari pengarahan terletak kepada kemampuan dari manager proyek untuk memberikan motivasi kepada anak buahnya. Dalam bagan ini faktok kepemimpinan amat menentukan sekali untuk pengembangan sumber daya manusia dan bimbingan kerja.
3. Pengkoordinasian
Bagan Ini adalah mengatur keselarasan dalam tiap pekerja agar tidak terjadi yang namanya “tumpang tindih, kerja ulang atau kesemrawutan” antar bagian Divisi.
Bagan Ini adalah mengatur keselarasan dalam tiap pekerja agar tidak terjadi yang namanya “tumpang tindih, kerja ulang atau kesemrawutan” antar bagian Divisi.
4. Pengontrolan
Bagan ini mengontrol pekerjaan yang dilakukan organisasi proyek apakah perkembangan tiap pekerjaan sesuai dengan jalur yang direncanakan ataukah ada penyimpangan. Pengontrolan tidak hanya dari laporan saja, tapi perlu di cek juga di lapangan.
PEMILIK PROYEK
· Pemilik proyek atau owner adalah seseorang atau instansi yang memiliki proyek atau pekerjaan dan memberikannnya kepada pihak lain yang mampu melaksanakannya sesuai dengan perjanjian kontrak kerja.
· Untuk merealisasikan proyek, pemilik proyek mempunyai kewajiban pokok yaitu menyediakan dana untuk membiayai proyek.
· Pihak-pihak dari owner yang terlibat dalam proyek adalah sebagai berikut:
- Pejabat Pembuat Komite (PPK)
- Bagian Perencanaan
- Bagian Pengadaan Proyek
- Bagian Penerimaan Hasil Pekerjaan
- Tata Usaha
- Bendaharawan
- Asisten Teknik
- Direksi Lapangan
HAK SEBAGAI PEMILIK
-
Menunjuk penyedia jasa (konsultan dan kontraktor)
-
Meminta laporan secara periodik mengenai
pelaksanaan pekerjaan yang telah dilakukan oleh penyedia jasa.
-
Ikut mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan
yang direncanakan dengan jalan menempatkan atau menunjuk suatu badan atau orang
untuk bertindak atas nama pemilik.
KEWAJIBAN SEBAGAI PEMILIK
1.
Menyediakan fasilitas baik berupa sarana dan prasarana yang
dibutuhkan
oleh pihak penyedia jasa untuk kelancaran pekerjaaan.
2.
Menyediakan lahan untuk pelaksanaan pekerjaan.
3.
Menyediakan dana dan kemudian membayar kepada pihak penyedia jasa sejumlah biaya yang diperlukan untuk
mewujudkan sebuah bangunan.
4.
Mengesahkan perubahan dalam pekerjaan (bila terjadi).
5.
Menerima dan mengesahkan pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan oleh penyedia jasa jika
produknya telah sesuai dengan apa yang
dikehendaki.
KONSULTAN PERENCANA
Adalah
pihak yang ditunjuk oleh pemberi tugas untuk melaksanakan pekerjaan
perencanaan, perencana dapat berupa perorangan atau badan usaha baik swasta
maupun pemerintah.
Konsultan perencana bertugas merencanakan struktur, mekanikan
elektrikal, arsitektur, lanscape, rencana anggaran biaya (RAB) serta
dokumen-dokumen pelengkap lainnya. Konsultan perencana mendapatkan proyek
melalui proses lelang yang diadakan panitia tender pekerjaan konstruksi.
TUGAS KONSULTAN
PERENCANA
- Mengadakan penyesuaian keadaan lapangan dengan keinginan pemilik proyek (bisa pihak swasta maupun pemerintah).
-
Membuat gambar kerja pelaksanaan. Membuat Rencana kerja dan syarat –
sayarat pelaksanaan bangunan ( RKS ) sebagai pedoman pelaksanaan.
- Membuat rencana anggaran biaya (RAB).
- Memproyeksikan keinginan – keinginan atau ide – ide pemilik proyek ke dalam desain bangunan. Melakukan perubahan desain bila terjadi penyimpangan pelaksanaan pekerjaan dilapangan yang tidak memungkinkan untuk dilaksanakan.
- Mempertanggungjawabkan desain dan perhitungan struktur jika terjadi
kegagalan konstruksi. kemudian proses pelaksanaanya diserahkan kepada konsultan
pengawas. Konsultan pengawas ini sendiri adalah orang/instansi yang menjadi
wakil pemilik proyek di lapangan.
WEWENANG KONSULTAN
PERENCANA
- Mempertahankan desain dalam hal adanya pihak – pihak pelaksana bangunan
yang melaksanakan pekerjaan tidak sesuai dengan rencana.
-
Menentukan warna dan jenis material yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
KONSULTAN PENGAWAS
Konsultan pengawas adalah pihak yang ditunjuk oleh pemilik
proyek ( owner ) untuk melaksanakan pekerjaan pengawasan. Konsultan pengawas
dapat berupa badan usaha atau perorangan. perlu sumber daya manusia yang ahli
dibidangnya masing-masing seperti teknik sipil, arsitektur, mekanikal
elektrikal, listrik dan lain-lain sehingga sebuah bangunan dapat dibangun
dengan baik dalam waktu cepat dan efisien.
HAK DAN KEWAJIBAN
KONSULTAN PENGAWAS
-
Menyelesaikan
pelaksanaan pekerjaan dalam waktu yang telah ditentukan.
-
Membimbing
dan mengadakan pengawasan secara periodik dalam pelaksanaan pekerjaan.
-
Melakukan
perhitungan prestasi kerja.
-
Mengkoordinasi
dan mengendalikan kegiatan kontruksi serta aliran informasi antara berbagai
bidang agar pelaksanaan pekerjaan berjalan lancar.
-
Menghindari
kesalahan yang mungkin terjadi sedini mungkin serta menghindari pembengkakan
biaya.
-
Mengatasi dan
memecahkan persoalan yang timbul dilapangan agar tercapai hasil akhir yang
sesuai kualitas,kuantitas serta waktu pelaksanaan yang telah ditetapkan.
-
Menerima
atau menolak meterial/peralatan yang didatangkan kontraktor.
-
Menghentikan
sementara jika terjadi penyimpangan dari peraturan yang berlaku.
-
Menyusun
laporann kemajuan pekerjaan (harian,mingguan,bulanan)
-
Menyiapkan
dan menghitung adanya kemungkinan pekerjaan
tambah/kurang.
HAK SEBAGAI PELAKSANA KERJA
-
Mendapat kepastian pekerjaan dalam artian tidak
ada pembatalan kontrak secara sepihak.
-
Mendapat kepastian pembayaran setelah pelaksanaan
pekerjaan proyek selesai tepat waktunya.
-
Mendapat jaminan asuransi kepada tenaga kerja
yang akan melaksanakan pekerjaan proyek. (Hak dan kewajiban ini harus tetuang
dalam kontrak pelaksanaan proyek agar tidak ada pihak yang dirugikan).
-
Melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai dengan
peraturan dan spesifikasi yang telah direncanakan dan ditetapkan didalam
kontrak perjanjian pemborongan
KEWAJIBAN SEBAGAI
PELAKSANA KERJA
-
Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar
rencana dan peraturan dan syarat-syarat
-
Membuat gambar pelaksanaan yang disahkan oleh
konsultan pengawas sebagai wakil dari pengguna jasa.
-
Menyediakan alat keselamatan pekerjaan.
-
Menyerahkan seluruh/sebagian pekerjaan yang telah
diselesaikan sesuai dengan ketetapan yang berlaku.
-
Memberikan laporan kemajuan proyek (progress)
yang telah meliputi laporan harian, mingguan, serta bulanan kepada pemilik
proyek yang memuat antara lain :
Pelaksanaan proyek, prestasi kerja yang dicapai, jumlah tenaga kerja yang digunakan, jumlah bahan yang masuk, keadaan cuaca dan sikon di lokasi proyek.
Pelaksanaan proyek, prestasi kerja yang dicapai, jumlah tenaga kerja yang digunakan, jumlah bahan yang masuk, keadaan cuaca dan sikon di lokasi proyek.
BENTUK STRUKTUR ORGANISASI BERDASARKAN PELIMPAH WEWENANG
1. Struktur Organisasi Garis/ Lini adalah suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang langsung secara vertical dan sepenuhnya dari kepemimpinan terhadap bawahannya
Bentuk lini juga disebut bentuk lurus atau bentuk jalur. Bentuk ini merupakan bentuk yang dianggap paling tua dan digunakan secara luas pada masa perkembangan industri pertama. Organisasi Lini ini diciptakan oleh Henry Fayol
Ciri :
1. Hubungan antara pimpinan & bawahan masih bersifat langsung melalui satu garis wewenang
2. Selain top manajer , manajer dibawahnya hanya sebagai pelaksana
3. Jumlah karyawan sedikit
4. Sarana dan alatnya terbatas
5. Bentuk lini pada perusahaan perseorangan, pemilik perusahaan adalah sebagai top manajer
6. Organisasi kecil
Keuntungan dari struktur organisasi ini adalah :
1. Atasan dan bawahan dihubungkan dengan satu garis komando
2. Rasa solidaritas dan spontanitas seluruh anggota organisasi besar
3. Proses decesion making berjalan cepat
4. Disiplin dan loyalitas tinggi
5. Rasa saling pengertian antar anggota tinggi
Keburukan dari struktur organisasi ini adalah :
1) Ada tendensi gaya kepernimpinan otokratis
2) Pengembangan kreatifitas karyawan terhambat
3) Tujuan top manajer sering tidak bisa dibedakan dengan tujuan organisasi
4) Karyawan tergantung pada satu orang dalam organisasi
Gambar struktur organisasi Lini/ Garis :
2. Struktur Organisasi Lini / Garis dan Staf
Organisasi Lini / Garis dan Staf adalah kombinasi dari organisasi lini dan organisasi fungsional. Pelimpahan wewenang dalam organisasi ini berlangsung secara vertikal dari seorang atasan pimpinan hingga pimpinan dibawahnya. Untuk membantu kelancaran dalam mengelola organisasi tersebut seorang pimpinan mendapat bantuan dari para staf dibawahnya. Tugas para staf disini adalah untuk membantu memberikan pemikiran nasehat atau saran-saran, data, informasi dan pelayanan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan suatu keputusan atau kebijaksanaan. Pada struktur organisasi ini Hubungan antara atasan dengan bawahan tidak secara langsung
Ciri :
1. Hubungan atasan dan bawahan tidak seluruhnya secara langsung
2. Karyawan banyak
3. Organisasi besar
4. Ada dua kelompok kerja dalam organisasi sehingga ditekankan adanya spesialisasi:
a. Personel lini
b. Personel staf
Keuntungan dari struktur organisasi ini adalah :
1) Ada pembagian tugas yang jelas
2) Kerjasama dan koordinasi dapat dilaksanakan dengan jelas
3) Pengembangan bakat segenap anggota organisasi terjamin
4) Staffing dilaksanakan sesuai prinsip the right man on the right place
5) Bentuk organisasi ini fleksibel untuk diterapkan
Keburukan dari struktur organisasi ini adalah :
1) Tugas pokok orang-orang sering dinomorduakan
2) Proses decesion makin berliku-liku
3) Jika pertimbangan tidak terkontrol maka sering menimbulkan nepotism spoilsystem patronage
4) Persaingan tidak sehat antara pejabat yang satu dengan pejabat lainnya
Gambar struktur organisasi Lini dan Staf
3. Struktur Organisasi Matrik
Organisasi matrik disebut juga sebagai organisasi manajemen proyek yaitu organisasi di mana penggunaan struktur organisasi menunjukkan di mana para spesialis yang mempunyai ketrampilan di masing-masing bagian dari kegiatan perusahaan dikumpulkan lagi menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan.
Organisasi matrik digunakan berdasarkan struktur organisasi staf dan lini khususnya di bidang penelitian dan pengembangan.
Organisasi matrik akan menghasilkan wewenang ganda di mana wewenang horisontal diterima manajer proyek sedangkan wewenang fungsionalnya yaitu sesuai dcngan keahliannya dan tetap akan melekat sampai proyek selesai, karena memang terlihat dalam struktur formalnya. Sebagai akibat anggota organisasi matrik mempunyai dua wewenang, hal ini berarti bahwa dalam melaksanakan kegiatannya para anggotanya juga harus melaporkan kepada dua atasan.
Untuk mengatasi masalah yang mungkin timbul, biasanya manajer proyck diberi jaminan untuk melaksanakan wewenangnya dalam memberikan perintah di mana manajer proyek tersebut akan langsung lapor kepada manajer puncak
Keuntungan dari struktur organisasi ini adalah :
Pada fleksibelitas dan kemampuannya dalam memperhatikan masalah-masalah yang khusus maupun persoalan teknis yang unik serta pelaksanaan kegiatan organisasi matrik tidak mengganggu struktur organisasi yang ada
Keburukan dari struktur organisasi ini adalah :
Manajer proyek tak bisa mengkoordinir berbagai bagian yang berbeda hingga menghadapi kesulitan dalam mengembangkan team yang terpadu dikarenakan penyimpangan pclaksanaan perintah untuk masing-masing individu. Untuk mengatasi kesulitan yang mungkin timbul, maka manajer proyek biasanya diberi wewenang khusus yang penting, misalnya: dalam menentukan gaji, mempromosikan atau melakukan perlakuan personalia
Gambar struktur organisasi Matrix
4. Struktur Organisasi Komite
Organisasi komite adalah bentuk organisasi di mana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa komite atau dewan atau board dengan pluralistic manajemen
Organisasi komite terdiri dari :
1. Executive Committe (Pimpinan komite)
yaitu para anggotanya mempunayi wewenang lini
2. Staff Committee
Yaitu orang-orang yang hanya mempunyai wewenang staf
Keuntungan dari struktur organisasi ini adalah :
1) Pelaksanaan decision making berlangsung baik karena terjadi musyawarah
dengan pemegang saham maupun dewan
2) Kepemimpinan yang bersifat otokratis sangat kecil
3) Dengan adanya tour of duty maka pengembangan karier terjamin
Keburukan dari struktur organisasi ini adalah :
1) Proses decesion making sangat lamban
2) Biaya operasional rutin sangat tinggi
3) Kalau ada masalah sering kali terjadi penghindaran siapa yang bertanggung jawab.
BENTUK STRUKTUR ORGANISASI BERDASARKAN PELIMPAH WEWENANG
1. Proyek sebagai Bagian dari Organisasi Fungsional
1. Proyek sebagai Bagian dari Organisasi Fungsional
Proyek dipimpin oleh project expeditor (OPF)
Plus
|
Minus
|
1) Fleksibilitas tinggi dalam staffing
2) Satu orang dengan keahlian tertentu dapat ditugaskan pada beberapa proyek yang berbeda
3) Orang dengan keahlian berbeda dapat dikelompokkan dalam satu group
4) Divisi fungsional yang bersangkutan dapat dijadikan basis bagi kelangsungan teknologi
5) Divisi fungsional memiliki jalur-jalur karir dengan keahlian tertentu
|
1) Klien tidak menjadi perhatian utama
2) Divisi fungsional cenderung berorientasi pada aktivitas yang sesuai dengan fungsinya
3) Kadang-kadang terjadi tidak adanya penanggungjawab khusus terhadap proyek
4) Motivasi orang yang ditugaskan dalam proyek cenderung lemah
5) Tidak memberikan pendekatan yang holistik terhadap proyek
|
2. Organisasi Proyek Murni (OPMi)
Dalam hal ini proyek sebagai organisasi yang terpisah dari organisasi induk. Ia menjadi organisasi tersendiri dalam staf teknis tersendiri., adminsitrasi tersendiri dan ikatan dengan organisasi berupa laporan kemajuan atau kegagalan yang dilakukan secara periodik. Pimpinan proyek dapat melakukan pengadaan sumber daya dari luar seperti subkontraktor atau supplier selama sumber daya tersebut tidak tersedia atau tidak efektif dan efisien bila diselenggarakan secara internal.
Plus minus organisasi proyek antara lain:
Plus
|
Minus
|
1. Manajer proyek memiliki wewenang penuh
2. Semua anggota tim secara langsung bertanggungjawab terhadap manajer proyek
3. Rantai komunikasi menjadi pendek
4. Terjadi pemanfaatan tenaga ahli dan proses kaderisasi bila ada proyek yang sejenis secara terus menerus
5. Kewenangan yang terpusat maka pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat
6. Adanya kesatuan komando
7. Simpel dan mudah dilaksanakan
8. Adanya dukungan menyeluruh terhadap proyek
|
1. Memungkinkan terjadinya duplikasi sumberdaya
2. Karena sifatnya yang berdiri sendiri maka menimbulkan biaya yang tinggi
3. Adanya kemunginan terjadi penumpukan sumberdaya yang berlebihan
4. Adanya masalah keberlangsungan sumberdaya manusia yang bekerja di proyek bila proyek telah selesai
5. Ketidakkonsistenan prosedur dengan alasan memenuhi permintaan klien
|
3. Organisasi Proyek Matriks (OPM)
Dengan maksud meminimisasi kelemahan dan menggabungkan kelebihan dari organisasi fungsional dan organisasi murni, maka dikembangkan organisasi matrik. Organisasi matrik adalah organisasi proyek murni yang melekat pada divisi fungsional dalam organisasi induk.
Plus
|
Minus
|
1. Proyek mendapat perhatian secukupnya
2. Mudah mendapatkan orang yng professional karena organisasi matrik melekat pada unit fungsional organisasi induk
3. Tidak terjadi duplikasi sumberdaya
4. Tidak timbul masalah terkait keberlangsungan penggunaan sumbedaya bila proyek sudah selesai
5. Dapat memberikan respon yang cept terhadap keinginan klienkonsistensi kebijakan dan prosedur terjaga karena mempunya akses perwakilan ke organisasi induk
6. Memungkinkan adanya distribusi sumberdaya yang seimbang bila ada proyek yang bersamaan.
7. Adanya pendekatan holistic terhadap pengejaan proyek sehingga dapat mengoptimalkan performan organisasi secara keseluruhan.
|
1. Proyek yang dikelola oleh satu unit fungsional cenderung akan memposisikan divisi yang bersangkutan yang memegang pengamblan keputusan.
2. Ada kemungkinan proyek terbengkalai karena adanya dua perintah dari dua manajer yakni manajer fungsional dan manajer proyek
3. Adanya penggunaan sumberdaya yang sama untuk berbagai macam proyek dapat menimbulkan persaingan antar manajer proyek karena masing-masing ingin proyeknys sukses.
4. Manajemen matrik melanggar prinsip utama dari manajemen lyakni kesatuan komando.
|
MEMILIH BENTUK ORGANISASI PROYEK
Kriteria-kriteria pemilihan :
1. Frekuensi adanya proyek baru
2. Lama waktu keberlangsungan suatu proyek
3. Ukuran proyek
4. Kompleksitas hubungan
5. Ketidakpastian
6. Keunikan
7. Pentingnya faktor biaya
2. Lama waktu keberlangsungan suatu proyek
3. Ukuran proyek
4. Kompleksitas hubungan
5. Ketidakpastian
6. Keunikan
7. Pentingnya faktor biaya
BERIKUT DIBERIKAN RESUME PILIHAN ORGANISASI DAN KONDISI DAN MENSYARATKAN PILIHAN TERSEBUT:
No
|
Bentuk organisasi
|
Kondisi
|
1
|
Organisasi proyek murni
|
Proyek-proyek berskala menengah dan besar dan memiliki kompleksitas tinggi. Hanya ada sedikit proyek dan diperlukan tenaga ahli dengan keterampilan khusus untuk memberikan perhatian penuh, Berisiko tinggi, penuh ketidakpastian, biaya dan waktu merupkn hal kritis
|
2
|
Organisasi matriks
|
Ada sejumlah proyek yang dilakukan secara bersamaan dan sumberdaya fungsional digunakan secara part-time. Berisiko tinggi, penuh ketidakpastian, biaya dan waktu merupkn hal kritis
|
3
|
Bagian organisasi fungsional
|
Proyek berskala kecil, melibatkan beberapa bidang fungsional, sedikit risiko, kepastian tinggi, factor biya dan waktu bukan hal kritis.
|
ORGANISASI
PROYEK
Organisasi proyek
bertujuan untuk membentuk hubungan atau ikatan berbagai pihak yang terlibat
dalam proyek untuk mencapai tujuan yang sama (berkaitan dengan biaya yang tersedia,
mutu yang harus dicapai, waktu yang telah ditetapkan.
Dua jenis
hubungan/ikatan dalam organisasi proyek konstruksi, yaitu :
-
Hubungan fungsional, yaitu
hubungan/ikatan yang terbentuk atas dasar keterkaitan pekerjaan, baik
berdasarkan kontrak maupun tidak.
Contoh
: hubungan antara konsultan perencana dengan kontraktor, kontraktor dengan
konsultan pengawas.
-
Hubungan kontraktual, yaitu
hubungan/ikatan yang terbentuk melalui mekanisme kontrak sehingga memiliki
kekuatan hukum.
Contoh
: Hubungan antara pemilik proyek dengan kontraktor, kontraktor dengan
sub-kontraktor
BENTUK STRUKTUR
ORGANISASI BERDASARKAN HUBUNGAN KONTRAK
-
Tradisional
-
Swakelola
-
Proyek putar kunci
-
Proyek yang memisahkan kegiatan
perencanaan dengan kegiatan pengawasan pelaksanaan proyek.
-
Proyek yang menggunakan konsultan
manajemen sebagai manajemen konstruksi.
BENTUK
STRUKTUR ORGANISASI BERDASARKAN HUBUNGAN KONTRAK
1. Organisasi Tradisional.
Organisasi tradisional biasa digunakan
pada proyek konstruksi dengan kondisi biasa / umum. Bentuk organisasi ini
terdiri dari 3 pihak, yaitu :
-
Pemilik Proyek yang bertindak sebagai owner sekaligus sebagai Manajemen
Proyek Konstruksi.
-
Konsultan Perencana yang bertindak sebagai perancang konstruksi.
-
Kontraktor yang bertindak ssebagai pelaksana konstruksi.
Skema hubungan ketiga pihak tersebut
adalah sebagai berikut :
2. Organisasi Swakelola (Owner -
Builder)
Bentuk organisasi swakelola hampir sama
dengan organisasi tradisional, hanya saja unit organisasi Pemberi Tugas
(Pemilik Proyek), Konsultan dan Kontraktor merupakan
bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan organisasi Pemilik Proyek meskipun
proyek telah selesai. Hal tersebut sekaligus menjelaskan bahwa ide pembentukan
organisasi semacam ini didasarkan pada organisasi terpadu (integration of
organization).
Tidak seperti organisasi tradisional,
pelaksanaan tahapan kegiaatan proyek pada organisasi semacam ini bisa dilakukan
overlapping sebab pemilik proyek berfungsi sekaligus sebagai konsultan dan
kontraktor.
3. Organisasi Manajemen Konstruksi
(Profesional Construction Management)
Organisasi Manajemen Konstruksi
berkaitan dengan manajemen proyek yang terdiri dari manajemen konstruksi dan
pihak - pihak lainnya seperti Kontraktor, Konsultan Perencana dan lain -
lainnya, yang mempunyai tugas mengelola proyek secara terpadu dari perencanaan
proyek, desain dan pelaksanaan konstruksi.
Hubungan kontrak antara pihak yang terlibat dalam tim manajemen proyek
bertujuan meminimalkan hubungan timbal balik di dalam tim manajemen proyek.
Pelakasanaan tahapan dalam organisasi
semacam ini memungkinkan adanya overlapping karena pelaksanaan proyek seperti
desain dan pelaksanaan konstruksinya sudah terpadu di bawah koordinasi
manajemen konstruksi. Dalam organisasi jenis ini biasanya manajemen konstruksi
bertindak sebagai wakil owner / pemilik proyek di lapangan.
Skema hubungan organisasi ini adalah
sebagai berikut :
4. Organisasi Turnkey
Pada proyek - proyek tertentu, pemilik
proyek memiliki keterbatasan kemampuan teknis dan biaya untuk merealisasikan
suatu proyek. Untuk mengatasi masalah tersebut pemilik proyek menyerahkaan
tanggungjawab desain dan pelaksanaan konstruksi (termasuk pembiayaan) pada
suatu organisasi (investor / kontraktor), pengaturan seperti hal tersbut
dinamakan organisasi proyek turnkey. Ide dasar pembentukan organisasi turnkey
didasarkan pada organisasi terpadu (integration of organization) yang menyerahkan
semua kegiatan (desain maupun pelaksanaan konstruksi) pada satu pihak.
Pada model organisasi ini kontraktor
sekaligus sebagai konsultan perencana sesuai dengan kontrak antara kontraktor
dengan pemilik proyek.
Tidak seperti organisasi tradisional,
pelaksanaan tahapan kegiaatan proyek pada organisasi semacam ini bisa dilakukan
overlapping sebab tanggungjawab desain dan pelaksanaan konstruksi berada pada
satu pihak saja.
Skema hubungan organisasi ini adalah
sebagai berikut :
Semoga Bermanfaat, Terima Kasih
Wassalammualaikum Wr.Wb
Komentar
Posting Komentar